Subnetting

by 20.29 0 komentar

Subnetting
l  Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi subnetwork yang lebih kecil.
l  Subnetting hanya dapat dilakukan pada kelas A, B dan C.
Gambar. Jaringan dengan 2 tingkat hierarki (tanpa subnetting)

      Gambar.Jaringan dengan 3 tingkat hierarki (dengan subnetting)



l  Subnetid dibuat dengan mengambil bit dari field hostid menggunakan teknik subnet masking
                        10100001 0111011 10110111 10110111       ip adress
                        11111111 1111111 11110000 00000000       subnet mask
                        10100001 0111011 10110111 10110111
                                    Net id                 Subnetid   Hostid       
                                                Kelas B
l  Subnet Mask selalu terdiri dari bit – bit orde tinggi
                        0
                        128
                        192
                        224
                        240
                        248
                        252
                        254
                        255
l  Alamat kelas B, subnetmask 255.255.255.0 mengalokasikan oktet ke 3 sbg alamat subnet, sehingga ada 254 subnetid yang mungkin
            Catatan : Subnetid tidak dapat berisi 0 atau 1 seluruhnya seperti                  layaknya netid
Subnet Mask Default
l  Kelas A : 255.0.0.0
l  Kelas B : 255.255.0.0
l  Kelas C : 255.255.255.0
PEMBENTUKAN SUBNET
CARA PEMBENTUKAN SUBNETTING
·        Berdasarkan jumlah jaringan/subnet
·        Berdasarkan jumlah komputer yang terhubung ke jaringan/host
CARA PEMBENTUKKAN SUBNET
v Misal jika jaringan kita adalah 172.16.0.0 dalam kelas B (kelasB memberikan range 172.16.0.0 –172.16.255.255).
v Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah  (  192.168) dan bit selanjutya sebagai HostID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255).
v Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah255.255.0.0
v Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengubah subnet yang ada
SUBNET BERDASARKAN JUMLAH JARINGAN
·        Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner
·        Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan (misal : 172.16.0.0/8), 255 11111111 .
·        Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID
·        Dari 255 11111111   jumlah bitnya adalah 8.
·        Jumlah bit hostID baru adalah HostiIDlama dikurangi jumlah bit nomor 2.
·        Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
·        Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetID Lama
·        Jadi NetID baru kita adalah NetID lama + SubNetID :
11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
·        Berkat perhitungan di atas maka kitamempunyai 256 jaringan baru yaitu :
172.16.0.xxx, 172.16.1.xxx, 172.16.2.xxx, 172.16.3.xxx hingga 172.16.255.xxx dengan netmask 255.255.255.0.
Xxx menunjukkan hostID antara 0-255
·        Biasa ditulis dengan 172.16.0/24 172.16.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask)  .
·        Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.
CARA PEMBENTUKAN SUBNET BERDASARKAN HOST
·        Ubah IP dan netmask menjadi biner
-         IP   19216800  11000000.10101000.00000000.00000000
-         Netmask : 255.255.0.0  11111111.11111111.00000000.00000000
-         Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0 16 bit.
·        Menentukan jumlah host dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
-         Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
·        Hitung jumlah bit host yang dibutuhkan angka biner. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
-         Jumlah host 25 menjadi biner 11001dan jumlah bitnya adalah 5.
·        Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah bit host.
-         Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
·        Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
CONTOH SUBNETTING
·        Misalkan jumlah host dalam jaringan adalah 26.
·        Binarinya adalah 11010 5 bit.
·        Jadi subnetmask yang digunakan adalah 11111111.11111111.11111111.11100000 (disisakan 0 sebanyak 5  bit untuk host sesuai kebutuhan jaringan) identik dengan 255.255.225.224.
·        255.255.255.224 adalah subnet kita
·        Jumlah host tiap jaringan adalah 25-2=32-2=30
·        Angka 2 dihasilkan dari setiap range awal sama akhir dipakai sebagai NetID dan broadcast.
·        Misalkan nomor IP 132.92.0.0

CONTOH

SUBNETTING KELAS C
·        Network kelas C terdapat 254 host
·        Subnetting x.x.x.192 = x.x.x.1100 0000
– 2 bit (11) untuk subnetting, terdapat = 22= 4 subnet (00,01,10,11)
– 6 bit (00 0000) untuk host tiap subnet = 26–2 = 62 host per subnet. Bit semua 0 dan semua   1 tidak bisa dipakai Valid host: xx00 0001  xx11 1110
– Broadcast per subnet : xx11 1111
studi kasus membuat skema pengalamatan menggunakan VLSM

jaringan 192.168.15.0

Supaya mendukung 26 host di subnet, maka dibutuhkan 5 bit pada bagian host di alamat IP.5 bit ini akan mempunyai 30 alamat host (25 2).Sehingga 27 bit mask yang digunakan untuk membuat subnet.
Untuk memaksimalkan jumlah alamat maka yUntuk memaksimalkan jumlah alamat, maka
          subnet 192.168.15.0/27 disubnet lagi menggunakan 30 bit mask. Subnet yang dihasilkan akan digunakan untuk linkpoint-to-point secara efisien karena setiap subnet hanya mempunyai 2 alamat.








 













Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar